Simpang 3 Penyeladi Kembali Telan Korban: Titik Rawan Laka yang Lama Diabaikan?

SANGGAU, RM [12/12/2025] — Kecelakaan tunggal kembali terjadi di Simpang 3 Penyeladi, Kabupaten Sanggau. Sebuah kendaraan ditemukan tergulin...

SANGGAU, RM

[12/12/2025] — Kecelakaan tunggal kembali terjadi di Simpang 3 Penyeladi, Kabupaten Sanggau. Sebuah kendaraan ditemukan terguling di tepi sungai setelah diduga hilang kendali di turunan tajam tepat sebelum tikungan. Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden yang kerap terjadi di lokasi yang sejak lama dikenal warga sebagai “zona merah” kecelakaan.

Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan bahwa kondisi geometrik jalan di titik tersebut memang berisiko tinggi. Turunan yang curam, tikungan yang menikung tajam ke arah kiri, serta jarak pandang yang terbatas membuat pengendara sulit mengantisipasi arah laju kendaraan. Kondisi ini diperparah dengan minimnya rambu peringatan, tidak adanya marka kejut, serta penerangan yang nyaris tidak tersedia pada malam hari.

Warga sekitar mengaku sudah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah hingga dinas teknis. Namun, hingga kecelakaan terbaru ini terjadi, tidak terlihat adanya upaya perbaikan signifikan. “Sudah banyak korban di sini, tapi penanganannya tidak pernah tuntas,” ujar salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

Catatan warga setempat menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kecelakaan di titik ini terjadi hampir setiap beberapa bulan sekali, baik insiden tunggal maupun tabrakan antar kendaraan. Namun, laporan dan seruan perbaikan tampaknya belum cukup untuk mendorong tindakan cepat dari instansi terkait.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius: mengapa titik rawan yang sudah berkali-kali memakan korban ini belum juga mendapatkan penanganan? Apakah evaluasi keselamatan jalan diabaikan, atau justru persoalan ini tidak menjadi prioritas?

Pakar keselamatan jalan menyatakan bahwa lokasi dengan karakteristik seperti di Penyeladi seharusnya segera dilengkapi rambu peringatan turunan dan tikungan, pemasangan guardrail, rumble strip, serta peningkatan pencahayaan. Tanpa itu, risiko kecelakaan akan terus mengancam pengendara.

Kecelakaan terbaru ini diharapkan menjadi alarm keras bagi pemerintah Kabupaten Sanggau dan instansi teknis terkait. Investigasi dan tindakan cepat tidak hanya diperlukan, tetapi mendesak, untuk mencegah jatuhnya korban berikutnya. Warga kini menantikan langkah konkret, bukan sekadar janji atau survei tanpa tindak lanjut.

Dengan terus berulangnya peristiwa serupa, tampak jelas bahwa Simpang 3 Penyeladi bukan sekadar titik rawan — tetapi titik bahaya yang sudah terlalu lama dibiarkan. Pemerintah diminta tidak menunggu korban berikutnya untuk bertindak.

Lepinus