Pemulihan Jalan Nasional Blangkejeren–Aceh Tenggara Dikebut: Longsor Mulai Teratasi, Jalur Perlahan Terbuka

Gayo Lues, RM 9 Desember 2025 — Harapan baru muncul bagi warga Gayo Lues dan Aceh Tenggara setelah akses jalan nasional yang menghubungkan k...

Gayo Lues, RM

9 Desember 2025 — Harapan baru muncul bagi warga Gayo Lues dan Aceh Tenggara setelah akses jalan nasional yang menghubungkan kedua daerah itu mulai pulih pascalongsor besar yang memutus total jalur beberapa hari lalu. Sejumlah titik kritis yang sebelumnya tak bisa dilalui kendaraan kini perlahan terbuka setelah dilakukan pengerahan alat berat secara maraton.

Penanganan darurat di lapangan dipimpin oleh Zakaria, S.Hut, koordinator tim Terobos Jalan, bersama dua rekannya Sabirin, S.P dan Adi Kopasus. Dalam empat hingga lima hari terakhir, mereka mengoperasikan total empat unit ekskavator yang bekerja tanpa henti membersihkan material longsor di sepanjang rute Blangkejeren menuju perbatasan Aceh Tenggara.

Meski medan ekstrem dengan tebing terjal dan jurang dalam di kiri kanan jalan, para operator tetap bekerja penuh dedikasi.

“Tidak ada beban berat jika kita melaksanakannya dengan ikhlas,” ujar Zakaria, menegaskan komitmen tim dalam menangani krisis akses tersebut.

Di tengah kesibukan pekerjaan lapangan, Adi Kopasus memastikan ketersediaan konsumsi untuk seluruh personel tetap terjaga. Dukungan logistik semacam ini menjadi bagian penting agar proses pembersihan jalur tidak terhambat.

Kawasan Tetumpun, Ramung Musara, Kecamatan Putri Betung, menjadi lokasi tersulit yang kini disorot banyak pihak. Material pasir dan lumpur menimbun jalan, sementara medan yang curam membuat pengoperasian eskavator sangat berisiko.

“Medannya sangat curam. Salah sedikit bisa langsung masuk jurang,” ujar salah satu warga yang menyaksikan langsung proses pembukaan jalan.

Namun dalam hitungan hari, hasil nyata mulai terlihat. Beberapa ruas jalur kini dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Jalur alternatif baru juga berhasil dibuka di sisi kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, meski pembangunan berada tepat di bibir jurang dengan sungai berarus deras di bawahnya.

Warga menyampaikan apresiasi besar kepada operator dan pemilik alat berat yang bekerja siang malam tanpa jeda. Mereka menilai progres ini melampaui perkiraan mengingat kondisi lapangan yang begitu ekstrem.

“Kami sangat berterima kasih. Selama ini akses hampir tak bisa ditembus. Sekarang hasilnya sudah terlihat jelas,” ujar seorang warga.

Meski kemajuan signifikan telah dicapai, hambatan lain mulai muncul terkait keterbatasan suplai BBM untuk alat berat. Zakaria berharap pemerintah daerah dan Pemerintah Aceh dapat segera turun tangan agar pengerjaan tidak tersendat.

“Kami berharap ada perhatian serius untuk penyediaan BBM demi kelancaran pekerjaan ini,” tegasnya.

Pembukaan akses jalan nasional ini menjadi langkah vital bagi pemulihan mobilitas masyarakat, distribusi kebutuhan pokok, serta stabilitas ekonomi di Gayo Lues dan Aceh Tenggara. Pekerjaan lanjutan akan terus dilakukan hingga seluruh jalur benar-benar aman dilewati.

(Tim)