DPD LSM LIRA KABUPATEN KOLAKA LIRA Kolaka Desak Inspektorat Provinsi Turun Tangan: Proyek Gedung 3,4 M di SDN 1 Anawoi Diduga Menyimpang dari DED

Kolaka, RM November 2025 Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Kolaka kembali menyoroti proyek pembangunan Ruang K...

Kolaka, RM

November 2025 Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Kolaka kembali menyoroti proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Bertingkat 8 Ruang di SDN 1 Anawoi, Kecamatan Tanggetada, yang bersumber dari APBD Kabupaten Kolaka Tahun Anggaran 2025 dengan nilai kontrak Rp 3,420 miliar, dikerjakan oleh CV Asyari Mandiri.

Hasil Penelusuran lapangan LSM LIRA Kolaka menunjukkan adanya indikasi ketidaksesuaian teknis yang cukup serius pada pekerjaan pondasi dan struktur awal. Temuan tersebut telah dilaporkan secara resmi ke Pemerintah Kabupaten Kolaka, namun hingga kini tidak ada satu pun respons atau tindak lanjut, sehingga LIRA mengambil langkah eskalasi ke tingkat provinsi.

Head of LSM LIRA Kolaka, Amir, menegaskan bahwa pengawasan publik tidak boleh dilumpuhkan oleh diamnya pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab.

“Kami sudah menyampaikan laporan lengkap disertai dokumen teknis dan foto lapangan. Namun tidak ada tindakan dari Kabupaten. Ketika pengawasan di daerah melemah, maka LIRA wajib membuka jalur ke Provinsi. Keselamatan bangunan pendidikan tidak bisa ditukar dengan kepentingan apa pun,” tegas Amir.

Poin-Poin Temuan LIRA Kolaka :

1. Dimensi pondasi diduga tidak sesuai gambar teknis, baik volume, ukuran tapak, maupun konstruksi batu kosong.

2. Pengecoran dinilai tidak mengikuti SNI, khususnya pada aspek curing minimal 3×24 jam.

3. Bekisting menggunakan kayu berdiameter kecil dan tidak stabil, sehingga berpotensi memengaruhi kekuatan struktur.

4. Lokasi yang berada pada kontur tanah labil dekat bibir pantai tampak tidak disertai redesign atau perkuatan tambahan sesuai kondisi teknis.

5. Risiko penurunan tanah (settlement) cukup tinggi pada pola kerja seperti ini.

"Kita semua berhak Senang dengan adanya Pembangunan ini".

Amir menyampaikan bahwa LSM LIRA memahami adanya pandangan positif dari berbagai pihak terhadap proyek ini. Namun ia mengingatkan agar optimisme tidak dijadikan alasan untuk menutup mata terhadap fakta teknis.

Support dunia pendidikan mendapat angin segar dengan adanya pembangunan SDN 1 Anawoi 8 ruang yang akan segera rampung sesuai jadwal.

Tetaplah Optimis.

Tapi yang harus dipastikan adalah: 

Ruang kelas itu aman, kuat, dan sesuai gambar teknis—bukan sekadar cepat selesai.

Pembangunan itu bukan soal siapa yang senang, tapi bagaimana uang negara digunakan benar dan bangunan berdiri sesuai standar keselamatan,” ujar Amir.

Menurutnya, apresiasi boleh, tapi pengawasan wajib. Dan LSM LIRA hadir bukan untuk memuji, melainkan memastikan bahwa setiap Rupiah APBD dipertanggungjawabkan.

Desakan LIRA ke Inspektorat Provinsi

LIRA meminta agar Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara:

* Melakukan audit investigatif terhadap pekerjaan pondasi dan struktur.

* Memanggil pihak  Konsultan, Pengawas, dan Kontraktor.

* Mengecek kesesuaian pekerjaan dengan DED, SNI, dan SOP konstruksi bangunan pendidikan.

* Mengeluarkan rekomendasi penghentian sementara jika ditemukan pelanggaran teknis.

* Menjamin transparansi dan akuntabilitas pembangunan.

* 

Komitmen LIRA Kolaka

Amir menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proyek ini sampai benar-benar memenuhi standar teknis, bukan hanya standar pencitraan.

“Kalau kabupaten diam, provinsi harus bersuara. Kalau provinsi pun diam, kami bawa ke BPK, Ombudsman, hingga aparat penegak hukum. Tidak ada ruang bermain-main dengan anggaran pendidikan.”

LSM LIRA Kolaka tetap berdiri sebagai garda publik, menjaga agar pembangunan tidak hanya terlihat bagus di foto, tetapi kokoh dan aman secara teknis.

A3