Rendahnya Serapan Anggaran Bukti Ketidakmampuan Kerja Pemda Tulungagung

Tulungagung, RM 2025 – Rendahnya serapan anggaran di Pemerintah Daerah (Pemda) Tulungagung menjadi sorotan publik. Kondisi ini dinilai sebag...

Tulungagung, RM

2025 – Rendahnya serapan anggaran di Pemerintah Daerah (Pemda) Tulungagung menjadi sorotan publik. Kondisi ini dinilai sebagai bukti lemahnya kinerja aparatur pemerintah daerah dalam menjalankan program dan kegiatan yang telah direncanakan sejak awal tahun anggaran.

Hingga triwulan akhir 2025, sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diketahui belum mampu merealisasikan anggaran sesuai target. Padahal, dana tersebut telah dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, hingga program pemberdayaan masyarakat.12/11/2025.

Sujanarko mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) di KPK mengatakan

“ Bisa diartikan perencanaan anggaran tidak bagus, dengan menteri keuangan yg baru, yg potensi tdk diserap akan bisa ditarik ke pusat, dan pasti akan ada evaluasi transfer daerah. Md2 terserap semua, OPD tulungagung kan jago2 ya, bahkan biasanya silpa anggaran bahkan bisa nol,cetus nya.

Sementara itu anggota LSM PKTP.. Perkumpulan komunitas tulungagung peduli Yoyok Nugroho menilai 

*Saya merasa serapan yg rendah karena msh kurangnya kesiapan2 Dinas untk berlari, karena sdh terbiasa santai.. 

Meski ada anggaran, contoh adalah anggaran belanja pegawai yg selalu disilpakan pada tahun2 sebelumnya dg jumlah diatas 150 milyar sdh ditarik sekitar 70 milyar untk proyek insfrastruktur, tentu saja bkn hanya di PU tapi juga di Dinas2 lain tutur nya.

Lebih rinci Yoyokengatakan,Contoh kasus, sekolah2 yg rusak berat seperti SD Babadan 1, SD Kampundalem 7, SD Boyolangu 2..sdh dianggarkan pada th 2025, tapi enggan melaksanakan dg berbagai alasan.. dan akan dianggarkan lagi th 2026..begitu juga kegiatan di Dinas PU, banyak sekali pekerjaan yg sdh direncanakan tp gak bisa dilaksanakan dg alasan keterbatasan waktu.. 

Black death inilah istilah bahwa sdh tdk ada waktu meski anggaran dan perencanaan sdh ada, bahkan ada kesan bnyk OPD yg sengaja mengolor waktu prlaksanaan insfrastruktur untk diarahkan pada black death pungkas nya 

Juga Beberapa kalangan menilai, rendahnya serapan anggaran menunjukkan adanya persoalan serius dalam perencanaan dan koordinasi antarinstansi. “Kalau serapan anggaran rendah, berarti ada masalah dalam manajemen pemerintahan. Bisa jadi karena lambannya proses administrasi atau kurangnya kemampuan dalam eksekusi program,” ujar salah satu pengamat kebijakan publik di Tulungagung, 

Kondisi ini dikhawatirkan berdampak langsung pada tertundanya berbagai proyek pembangunan yang sudah ditunggu masyarakat. Selain itu, jika hingga akhir tahun serapan tidak juga meningkat, pemerintah daerah berpotensi terkena sanksi dari pemerintah pusat.

Pemerintah Kabupaten Tulungagung diminta segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap OPD yang masih rendah dalam penyerapan anggaran. Diharapkan, langkah cepat dan tegas bisa dilakukan agar dana publik benar-benar tersalurkan sesuai peruntukannya dan manfaatnya dirasakan masyarakat.pungkas nya. By Santoso