Skandal Rokok Ilegal Merek Dubai: Benarkah Aparat Mesra dengan HM..?

SUMENEP, Radar Metro  Aroma busuk dugaan pembiaran rokok ilegal merek " Dubai" semakin menyengat! Rokok tanpa cukai yang diduga ku...

SUMENEP, Radar Metro 

Aroma busuk dugaan pembiaran rokok ilegal merek " Dubai" semakin menyengat! Rokok tanpa cukai yang diduga kuat milik pengusaha bernama HM asal Desa Ganding Kecamatan ganding Kabupaten Sumenep, leluasa beredar di berbagai daerah, memicu pertanyaan : Siapakah yang melindungi bisnis haram tersebut..??

Beberapa pihak bahkan menilai H M seolah kebal hukum karena Bea dan Cukai Madura Jadi Macan Ompong dan dianggap tidak berdaya atau mandul dalam melakukan penindakan terhadap rokok tersebut.

Merek Rokok "Dubai" sendiri tidak terdaftar dalam database produk legal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, menimbulkan pertanyaan besar mengenai legalitas dan pengawasan terhadap peredarannya.

Setelah sebelumnya ramai diberitakan, bukannya meredup, distribusi rokok tanpa cukai ini justru makin marak dan terang-terangan.

Aktivis trotoar Emeil, S.H. menyebutkan, pemilik rokok merek " Dubai" diduga bernama HM pengusaha lokal yang konon memiliki jaringan kuat dan kebal dari jeratan hukum, dan mampu meloloskan rokok ilegal ini dari pantauan petugas. Bahkan, ada dugaan kuat keterlibatan oknum aparat yang menerima "upeti" untuk memuluskan bisnis haram tersebut.

Rokok tersebut kini beredar bebas di warung-warung kecil hingga kios eceran, tanpa khawatir akan razia aparat penegak hukum (APH) maupun Bea Cukai.

“Sudah lama beredar. Herannya, tak ada satu pun tindakan. Jangan-jangan memang ada yang sengaja menutup mata,” kata Emiel, S.H.

Rokok ilegal ini menjadi perhatian karena diedarkan secara terbuka tanpa membayar cukai yang seharusnya menjadi pendapatan negara. Penjualannya pun menyasar toko-toko kelontong kecil, yang tergiur dengan harganya yang lebih murah.

 

"Kami prihatin dengan peredaran rokok ilegal ini. Selain merugikan negara, juga merusak pasar rokok yang legal," ujar Emeil 

Bea Cukai Madura yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan rokok ilegal hingga kini bungkam. Begitu pula aparat kepolisian di Kabupaten Sumenep yang dinilai lebih sibuk dengan operasi seremonial ketimbang menyentuh bisnis haram yang merugikan negara.

“Kalau polisi dan Bea Cukai tidak bisa bertindak, wajar masyarakat menilai ada permainan. Diamnya aparat sama dengan membiarkan kejahatan merajalela.

apakah aparat berani membongkar jaringan rokok mererk " Dubai" ini atau justru membiarkannya terus berkembang. Jika tidak ada tindakan tegas, maka kecurigaan masyarakat terhadap praktik kongkalikong antara pengusaha rokok ilegal dengan oknum aparat semakin sulit dibantah," Pungkas Emeil.

Namun hingga berita ini diturunkan, Bea Cukai maupun pihak HM belum memberikan klarifikasi resmi terkait skema pita cuaki bodong tersebut. ( dy)