Penyerobotan Tanah Kembali Terjadi Oleh Oknum Yang Tidak Bertanggung Jawab

Kubu Raya ,Radar Metro Rabu, 27/08/25 Penyerobotan tanah bukanlah suatu hal yang baru dan terjadi di Indonesia,  Kata penyerobotan sendiri d...

Kubu Raya ,Radar Metro

Rabu, 27/08/25

Penyerobotan tanah bukanlah suatu hal yang baru dan terjadi di Indonesia, 

Kata penyerobotan sendiri dapat diartikan dengan perbuatan mengambil hak atau harta dengan sewenang-wenang atau dengan tidak mengindahkan hukum dan aturan, seperti menempati tanah atau rumah orang lain, yang bukan merupakan haknya. .

Tindakan penyerobotan tanah merupakan suatu  perbuatan yang melawan hukum.

Sehubungan Pada hari ini,Rabu ( 27/08/25 ).

 telah terjadinya penutupan Aktifitas lokasi Pembangunan Sipin Maal Plaza

Dikubu raya yang sempat Viral dimedia Sosial beberapa waktu yang lalu.

Tanah seluas

 8.054 m2 ( Delapan ribu lima puluh empat meter persegi) dengan Nomor Sertifikat Hak Milik,No.25121.

Atas nama Daeng Sabirin., yang berlokasi di jalan A.Yani.2, desa sungai raya dalam Kecamatan sungai raya Kabupaten Kubu Raya.

Patut diduga telah puluhan tahun hingga saat ini diduduki orang yang tidak berhak dan mengaku-ngaku sebagai pemilik tanah tersebut., ungkap Agus Husin .

Agus Husin yang didampingi kuasa hukum, mengatakan, berdasarkan surat lakit, bahwa tanah ini milik nenek kami, yang dijual oleh orang yang tidak bertanggung jawab,kepada pihak Dahlan Iskan,

Seharus nya Dahlan Iskan tau bukan pemilik nya yang jual harus kembalikan kepada kami,kalau dia pembeli yang baik,ungkap agus,

Jadi kami tidak terima lalu tanah kami dikelola ,Tampa ada penyelesaian sama sekali,

Terjadinya jual beli Tanah adat ini tahun 1943 dengan luas buka 90, M, dan Panjang 216.M

Dan Status hukum nya surat adat, dan kami bersertifikat delapan ribu lebih hak kami dan dibagi,Keputusan Mahkamah Agung ( MA )tahun 1980, dibagi dua antara suami nenek kami dengan Datok kami ahli waris, tetapi dijual oleh sarib matoni kepada Dahlan Iskan semuanya., sehingga dia terpidana masuk penjara tiga tahun.,tetapi sampai sekarang tanah ini dikuasai oleh Dahlan Iskan, yang lucu nya pada tahun 1914 .Kami dapat Incrakh dari Mahkamah Agung lalu kami lanjuti mengurus SHM ,Bersama Kasie ukur Erwin memberikan surat ukur dan peta bidang., tapi lucu nya tahun 2024 dia membuat bersama Kakanwil BPN, membuat HGB Dahlan Iskan.

Saya sebagai ahli waris minta kepada saudara Erwin diusut .

Kepada Bapak Prabowo,yang membasmi Mafia tanah khusus dikalimantan barat.,Kepada Menko Polkham, Bapak Kapolri, dan Bapak Kapolda Kalimantan Barat 

Bapak Kapolres ,tolong diusut saudara Erwin yang bermain, dulu nya dia bersama kami ,sekarang dia yang menzolimi menciptakan HGB ,untuk Dahlan Iskan , sehingga tanah ini dikelola oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab..tegas .nya

Sedangkan pemerintah saja untuk membuat kepentingan umum dengan pasal 2, tahun 2012.harus membayar dengan seadil- adil nya kepada Pemilik tanah , tapi tanah kami dizolimi,dirampasjadi sampai saat ini kalau tidak ada Penyelesaian sama sekali kami akan tetap bertahan ,tidak akan membiarkan orang beraktifitas di tanah ini.,.." Tegas Agus Husin.

dan kami juga minta BPN KKR,diusut tuntas , dia coba -coba bermain api ditanah ini ,kami minta juga Dahlan Iskan diproses hukum.

Sambung Kuasa Hukum dari ahli waris mengatakan,saya tidak lagi membahas tentang detil dasar nya tetapi kita berlogika saja.,Dahlan Iskan ini membeli tanah didalam posisi pada awal nya oleh sareb matoni sebagai pemalsuan dokumen , kalau saya jadi Dahlan Iskan sudah tau tanah ini bermasalah ,walaupun sudah bayar tapi saya tau ada Pidana disitu saya tidak mau lanjutkan , itu kalau saya manusia yang mempunyai hati ,tapi orang ini kelihatan nya tidak mau peduli dengan hal- hal begini , walaupun ini rakyat kecil yang sudah di rugikan tau ada Pidana nya dibelakang yaitu mentoni itu sudah melepaskan dokumen nya dan tanda tangan pemalsuan masih juga mau dilanjutkan ,inikan suatu Praktek - praktek yang tidak baik terhadap Pejabat atau pun orang - orang yang besar dipemerintahan ini, ungkap.nya.

Jadi saya mohnlah kasihan yang nama nya ahli waris yang selama ini kurang lebih hampir dua puluh tahun memperjuangkan ini., kami capek dengan masalah ini,karena kami yang tidak mampu untuk menembus tembok- tembok yang besar itu, walaupun semua sudah habis dana ,waktu tetapi tetap saja tidak punya hati untuk menyelesaikan inikan sudah jelas keputusan MK. 

 

Pungkas nya

( Moel Radar Metro )