Laporan Kasus Dugaan Tipidkor Delapan Proyek Spam Butur Mengendap Di Kejari Raha,Diduga Jadi Alat Menakut-Nakuti Terperiksa.

Butur, RM Ketua lembaga pemerhati infrastruktur daerah dan anti korupsi sulawesi tenggara (Lepidak - Sultra),La Ode Hermawan,SH., mengungkap...

Butur, RM

Ketua lembaga pemerhati infrastruktur daerah dan anti korupsi sulawesi tenggara (Lepidak - Sultra),La Ode Hermawan,SH., mengungkapkan, laporan dugaan tindak pidana korupsi (Tipidkor) atau penyalahgunaan anggaran delapan (8) proyek pembagunan sarana penyediaan air beraih (Spam),di kabupaten buton utara (Butur) tahun anggaran 2021 mengendap di meja penyidik pidana khusus (Pidsus) kejaksaan negeri (Kejari) Raha.

Lebih lanjut La Ode Hermawan  mengungkapkan,laporan dugaan tipidkor  proyek yang secara keseluruhan menelan anggaran sebesar Rp.4.745.000.000 itu,di duga hanya dijadikan alat untuk menakut-nakuti terperiksa.Pasalnya penyidik pidsus telah beberapa kali turun lapangan melakukan pemeriksaan kata Mawan,akantetapi hingga saat ini belum juga ada kepastian hukum perihal tindaklanjut prosesnya,Olehnya itu lanjut Mawan,Pihaknya menduga penyidik pidsus kejari Raha hanya sebatas menakutin oknum terperiksa.

"Sudah hampir puluhan kali penyidik pidana khusus (PIDSUS) Kejaksaan negeri Raha turun kelapangan mengecek kondisi lapangan, salah satu proyek SPAM yang paling parah yaitu  pekerjaan SPAM kelurahan labuan karena dugaan mangkrak dan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 1. 185.800.000.,akan tetapi tidak ada kepastian hukum sudah sampai dimana kelanjutan kasusnya, ataukah penyidik kejaksaan negeri Raha hanya sebatas dugaan menaku - nakuti saja terperiksa,

 Wallahu alam hanya tuhan maha segalanya yang tahu",Ungkap Mawan.

Lebih lanjut Mawan menambahkan,selain di kelurahan labuan terdapat tujuh proyek Spam lainya yang diduga terjadi praktek penyalahgunaan anggaran sehingga berakibat tidak bisa di manfaatkan oleh masyarakat setempat,diantaranya Desa Bubu, Desa Lahumoko (Kecamatan Kambowa), Desa Oengkapala dan kelurahan labuan (kecamatan wakorumba Utara), Desa Kotawo,Desa Karya Bakti dan Desa Dampala Jaya (Kecamatan Kulisusu Barat), Desa Koepisino dan Desa Oensumala (Kecamatan Bonegunu).

Mawan menegaskan,sebagai pelapor pihaknya menantang kepala Kejari Raha agar secepatnya menaikkan status kasus tersebut ke penyidikan dan mempublikasi penetapan tersangka.hal itu di lakukan lanjut Mawan,agar masyarakat percaya pada kinerja Kejari Raha.pihaknya meminta kejari Raha agar secepatnya melakukan pemanggilan terhadap oknum-oknum terkait pekerjaan SPAM delapan Desa di Butur tahun 2021 tersebut.

"Saya sebagai pelapor dalam kasus SPAM delapan(8) desa di kabupaten Buton Utara tahun anggaran (TA) menantang kepala kejari Raha untuk secepatnya menaikan status ke penyidikan publikasi penetapan tersangka, agar publik dan masyarakat percaya sepenuhnya pada kinerja kejaksaan negeri Raha. Dan kejaksaan negeri Raha harus secepatnya melakukan pemanggilan terhadap oknum-oknum terkait pekerjaan  SPAM itu",Tegasnya.

Adapun oknum-oknum yang di maksut oleh ketua Lepidak Sultra tersebut antara lain adalah sebangai berikut:

1. Zalman, S.T., M.T sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK);

2. Kadis PUPR kabupaten Buton Utara (Mahmud buburanda, S.T., M.T) sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA);

3. Para kontraktor/penyedia pekerjaan sarana penyediaan air minum atau SPAM delapan (8) desa tahun anggaran 2021;

4. Mantan bendahara dinas PUPR kabupaten Buton Utara saudara inisial LN;

5. Konsultan perencana SPAM;

6. Konsultan pengawas SPAM;

7. Bendahara badan keuangan Daerah (BKD) Buton Utara.

"Jika kepala kejari Raha tidak melakukan langkah-langkah kejelasan kasus penyalahgunaan anggaran pekerjaan SPAM delapan (8) desa tahun anggaran 2021 kabupaten Butur, maka sudah seharusnya bapak kepala kejaksaan agung Republik Indonesia (KAJAGUNG RI) dan kepala kejaksaan tinggi provinsi Sulawesi tenggara untuk mencopot jabatan kepala Kejari Raha karena tidak bisa menuntaskan kasus dugaan tindak pidana korupsi di Butur selama ini, dimana sudah menumpuk atau mengendap pengaduan terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi diatas meja penyidik kejari Raha,"Tutupnya Tegas.

Laporan : Anto