Polres Pelabuhan Belawan Ungkap Kasus Pencurian BBM Dan Perdagangan Orang

Medan Belawan, Radar Metro Polres Pelabuhan Belawan berhasil ungkap kasus pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari pipa milik Pertamina, dari...

Medan Belawan, Radar Metro

Polres Pelabuhan Belawan berhasil ungkap kasus pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari pipa milik Pertamina, dari pengungkapan kasus tersebut, sebanyak 29 Pelaku pencurian BBM dan 3 orang pengedar berhasil diamankan

Hal itu disampaikan oleh Kapolres AKBP Josua Tampubolon SH MH, dalam keterangan Konferensi Persnya yang diselenggarakan didepan Mapolres Pelabuhan Belawan,Senin (04/12/23)

Turut didampingi oleh Kasat Reskrim AKP Zikri Muamar, Kasat Narkoba AKP Abdi Harahap, Kasi Humas, Kapolsek Hamparan Perak, Kanit TPA, Kajari Belawan Nursiwan Sahrul SH MH, Camat Belawan Yoga, Koramil dan MUI

Lanjut Kapolres, hasil pemeriksaan kami yang sudah dilakukan bahwa untuk pengungkapan kasus pencurian BBM tersebut kami berhasil  mengembangkannya terhadap para pelaku pencurian tersebut dan penadahnya

Jadi kami jelaskan rekan-rekan termasuk juga masyarakat yang selama ini mungkin  meragukan kami untuk mengungkap kasus pencurian BBM ini, kami sudah mengungkap sebanyak 29 LP beserta barang bukti satu unit mobil Avanza putih yang digunakan para pelaku dan penada untuk mencuri dan menjual BBM yang dicuri, dan ini masih kami dalami  keterkaitan adanya pelaku-pelaku lainnya,"ucap AKBP Josua Tampubolon SH MH 

Selanjutnya, kasus tindak pidana  perdagangan orang, bahwa Reskrim melalui unit TPA berhasil mengungkap modus operandi di mana adanya warga negara asing dari RRC yang kemudian datang ke hamparan perak untuk mencari perempuan yang dijadikan istrinya yakni anak di bawah umur 

Kemudian setelah itu anak yang di bawah umur Ini dibawa ke RRC untuk dinikahi kemudian perbuatan ini sudah berulang-ulang namun karena adanya informasi dari masyarakat bahwa anak-anak di bawah umur ini ada yang dilarikan tanpa sedikit diketahui orang tuanya,"ujarnya 

"Berdasarkan adanya  melaporkan kepada kami sehingga tim kami turun di pimpin Kanit TPA , dari hasil penyelidikan terungkaplah bahwa warga negara asing ini ada membawa anak di bawah umur yang identitas KTP dan ijazahnya di palsukan

Dari hasil penyelidikan ini kami sudah mengungkap ada sebanyak tiga orang yang diduga  menjadi rangkaian terjadinya tindak pidana perdagangan orang terhadap anak ini.Hasil interogasi dan proses pemeriksaan pada tersangka mengakui perbuatannya dan ini sudah berulang-ulang, bahwa kasus perdagangan orang ini bermodus pernikahan, "ungkap AKBP Josua Tampubolon SH MH 

Lanjut AKBP Josua Tampubolon SH MH, Di Indonesia warga negara asing ini di mualafkan menjadi agama muslim kemudian si anak ini diambil surat keterangan yang juga dipalsukan oleh calo kemudian diubah agamanya menjadi Budha dan usianya ditambah dari 17 tahun menjadi 21 tahun

kemudian yang mengubah Ini semua adalah seorang seorang tukang fotocopy yang juga sudah kita amankan dan setiap ijazah itu diedit tanggal lahirnya kemudian berkas itu secara online ditujukan ke capil sehingga muncul lah KTP, KK, akte lahir yang usianya sudah dirubah dan juga agamanya sudah dirubah,"sebutnya 

Terhadap ketiga tersangka ini dijerat dengan  undang-undang nomor 21 tahun 2007  KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara minimal 3 tahun penjara,"pungkas Kapolres AKBP Josua Tampubolon SH MH.(Ivan)